Halo halo, ketemu lagi lewat tulisan saya. Well, ini saya mau berbagi pengalaman yang bisa dibilang nano-nano. Karena ya ada sedih, bego, dan tentunya happy ending. Sebelum'a saya mau samarkan beberapa tokoh di cerita saya ini, kecuali saya. Karena jujur saya masih errrrmmmm merasa sangat malu dengan kejadian konyol ini. Sekolahpun saya juga samarkan. hahaha. langsung saja.
Cerita nano-nano ini berawal saat aku masih kelas 1 (SMP ato SMA?? rahasia donk, kan di samarkan :p). Tentu'a inget donk ya kita harus menjalani awal sekolah dengan kegiatan yang nama'a MOS? Saat MOS dulu, ada satu cewek yang cakep banget deh. Nama'a Dewi (disamarkan). Untuk ukuran cewek dia tinggi, rambut'a panjang, mancung, alis'a tebel, mata'a agak sipit, dan muka'a kemerahan. Melihat dari ciri" Dewi tadi jelas sanagat bertolak belakang dengan aku -___-. Yah aku hanya bisa bilang kalo aku yaaaaa naksir deh sama dia. Tapi ya aku cuman bisa naksir dia aja sih tanpa ngomong. Karena aku sadar aku cuman begini doank mirip alien malah. Aku hanya bisa ngomong kalo aku naksir sama Dewi ke temen dekat ku Ali, Adi, dan Ani (disamarkan). FYI Adi dan Ani mereka pacaran. Kalo kami lagi ngumpul ber empat aku cuman bisa di nyinyir gara" gak pernah berani ngomong ke Dewi.
Suatu saat kejadian yang tak terduga di kelas. Saat itu pelajaran Fisika, dan FYI Tuhan itu adil dia memberi tampang aku seperti alien tapi dia juga beri kelebihan dalam pelajaran Fisika. Yah, aku memang agak encer kalo dengan yang nama'a Fisika. Saat itu kelas kosong karena guru Fisika kami Pak Tarno (disamarkan) tidak masuk dan kami diberi tugas. Yah, teman" yang lain pada gaduh ribut gak karuan. Hanya beberapa anak yang mau ngerjain tugas dari Pak Tarno, termasuk aku. Lagi girang-girang'a ngerjain fisika nih tiba" tangan kiri ku di pegang dan ada suara berkata,"Fel, ajarin aku yang nomor 7 donk, aku ga ngerti." Suara'a begitu lembut seperti bidadari (padahal aku ya belum pernah denger suara bidadari). Ternyata oh ternyata itu Dewi, cewek yang selama ini aku taksir. Saat itu aku hanya melihat dia dan nyengir, kemudian aku lihat wajah'a cerah banget. Semakin cerah, semakin cerah, suhu di kelas mendadak dingin, kulihat dia lagi semakin cerah, kemudian muncul kunang-kunang, pandangan kemudian putih dan setelah aku buka mata aku agak kaget karena aku berada di ruangan UKS. Disitu ada 3 sohib ku. Dan aku bertanya pada mereka ,"Apa yang terjadi Guys?" Si Adi tiba" langsung ngomelin aku,"buset bikin malu aja lix, tadi kamu mimisan trus pingsan, kami disini 4 jam nungguin siuman. Jadi setelah si Dewi pegang tangan aku tadi aku mimisan dan pingsan karena saking malu'a eeeerrrrrr, tengsin bro tengsiiiiin.. Ani kemudian berkata,'' kamu harus bilang ke Dewi kalo kamu suka sama dia!" kemudian aku diam sejenak dan berkata,"Ogah, aku malu cuy. emang kenapa kalo aku gak bilang ke dia?" si Adi pun berkata,"Kamu mau jerawat segede bola tenis muncul di jidat mu?" Jujur saat Adi ngomong gitu aku takut setengah mati. Akhir'a dengan keterpaksaan yang amat tinggi, aku pun memberanikan bakal nembak si Dewi tentu'a dengan bantuan kursus dari sohib-sohib ku. Setelah dirasa cukup matang dan kupikir, yeaaah inilah saat'a. Namun semua gak sesuai harapan ternyata sehari sebelum'a si Dewi baru saja jadian sama Abi (Ketua OSIS). Wuuuuh rasa'a tu macem eeerrrrrr sakiiiiiiit berooooohhhh!!!!!!!!!
Setelah 1 tahun Dewi dan Abi pun putus dikarenakan Abi selingkuh dan dia memang playboy -___-. Ada rasa gembira dan sedih saat itu. Gembira karena pelauang ku terbuka lagi, sedih karena ngeliat orang yang aku sayangi nangis.. Untuk memastikan kebenaran'a aku pun bertanya pada Dewi. "Wi, kamu udah putus ya??. Ada raut kesedihan di muka'a,"Iya lix." Seketika itu senyum mengembang dibibirku dan,"Yes!!" Suaraku terdengar lantang sampai di tegur penjaga perpus. "Apaan sih lix, orang lagi sedih juga malah teriak-teriak!" jawab'a ketus. Waduh, matiiik, aku cuman bilang,"Udah gak usah sedih, ntar dapet yang lebih baik juga koq! Aku langsung mencairkan suasana, dan ngajak dia maen, dan dia pun mau ahahaha. Kemajuaaaaan!!!
Setelah jalan kurang lebih 2 bulan aku pun berencana merealisasikan rencana ku 1 tahun yang lalu. Saat itu hari Senin dan kelasku yang menjadi petugas upacara, dan aku adalah pemimpin upacara'a. Yang harus'a aku bangun jam 06.00 saat itu entah kenapa aku bangun jam 07.37. Matiiiik, aku telat tanpa babibu, aku langsung berangkat ke sekolan dan pagi itu, aku tidak mandi. Dan benar saja aku telaaaat. Dan dihukum berdiri dekat tiang bendera sampai istirahat pertama. Saat itu benar" panas matahari menyengaaat banget. Tiba" ada suara dari arah belakang,"Kenapa kamu telat?". "Saya telat bangun buk." Jawabku dengan melas. "Iiihhh panggil buk, ini aku Dewi kali, aku juga telat. Ternyata Dewi juga telat pemirsaaah. LAlu kami pun mengobrol ngalor-ngidul, dan tiba" sekolah menjadi sunyi, dan ada suara,"Woooee lix, now or never!!!!" ternyata itu suara Adi. Saat aku melihat ke belakang, ternyata 1 sekolah keluar semua dan guru" pun juga keluar. Matiii. Keringat dingin keluar lagi. Kemudian Dewi berkata,"Lix kata Ani kamu mau ngomong sesuatu ya sama aku??" Errrrr, saat itu kupikir waktu yang tepat. Dan dengan terbata-bata layak'a orang gagap aku berkata,"Sejak kelas 1 aku udah suka sama kamu, mau ga jadi pacarku??" errrrr. "Sejak kelas 1?? trus kenapa baru sekarang ngomong'a?? Kata Dewi. Dan suasana sekolah menjadi sunyiii. Dan kemudian ada suara,"Ya aku mau koq! Jawab Dewi, dan seketika itu juga sorak sorai teman-teman se sekolah pecah mengiringi rasa bahagiaku.. hahahahahaha....
Dan setelah kutelusur, ternyata jerawat se gede bola tenis adalah hoax semata, dan yang membuat aku telat adalah kelakuan si Adi. Tapi terimakasih banget teman, karena kalian aku mampu memenangkan hati Dewi. hahaha...
Itulah salah satu kisah nano-nano ku, semoga terhibuuuurr